
Tanpa Anda sadari, mata Israel ada di sela-sela rumah Anda! (Berita SuaraMedia)
- Sebelumnya
- 1 of 3
- Berikutnya
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Segalanya bermula dari sebuah cerita
yang ada hubungannya dengan sebuah perusahaan Israel yang bernama Narus.
Perusahaan tersebut bertugas untuk mengumpulkan informasi dari internet
mengenai penduduk AS untuk Agen Keamanan Nasional (NSA). Ketika
ditelusuri, yang awalnya hanya sebuah cerita berkembang menjadi sebuah
fakta mengejutkan yang mengungkapkan bahwa yang dilacak adalah seluruh
alat komunikasi elektronik, bukan hanya yang dimiliki oleh warga asing
di AS, namun seluruh alat komunikasi elektronik di muka bumi!
Hal tersebut merupakan perbuatan lancang yang dengan sengaja melacak
setiap sumber dan inti komunikasi elektronik di seluruh dunia. Data dari
seluruh dunia tersebut kemudian dirangkum dan didata oleh dinas
intelijen Israel untuk kemudian dipergunakan sebagai informasi intelijen
untuk keuntungan bangsa Yahudi tersebut. Apa yang bisa diperbuat dengan
informasi tersebut sangat mengejutkan, bukan hanya untuk membongkar
suatu tindak pengkhianatan, namun juga bisa dipergubakan oleh tangan
kriminal Yahudi untuk tujuan-tujuan yang berbahaya.
Setiap perangkat komunikasi elektronik, baik itu berupa telepon
rumah, telepon seluler, (VoIP) Voice Over IP, penyeranta, Blackberry,
layanan pesan instan (messenger), hingga email dapat disadap oleh dinas
intelijen Israel. Yang lebih kurang ajar dan tidak mengenakkan,
intelijen Yahudi bisa saja menyusupkan diri dalam pusat-pusat strategis
dari prasarana keamanan di berbagai negara. Misalnya saja dengan
menyediakan pengamanan langsung terhadap patung Liberty di New York,
memproduksi satelit komunikasi, penciptaan dan pengaturan firewall untuk
kepentingan militer yang sensitif dan juga untuk kepentingan intelijen,
dan produksi chip RFID yang mengandung data-data sensitif pengguna dan
kemampuan melacak paspor AS. Dalam chip RFID, seluruh data pribadi
penduduk AS ada di tangan organisasi asing. Dimana organisasi asing
tersebut sangat setia terhadap negaranya, termasuk dalam bidang militer.
Sebelumnya, haruslah dipisahkan terlebih dahulu antara Zionisme dan
Yudaisme, yang dipergunakan untuk menggapai tujuan jangka panjang dengan
segala cara. Hal tersebut termasuk memanfaatkan dan memanipulasi
orang-orang Yahudi dengan cara apapun yang dimungkinkan. Intinya adalah
mengenai pemerintahan dan dalang-dalang yang mengendalikan negara-negara
tersebut, memanipulasi nasionalisme, keserakahan dan rasa takut.
Segala pelanggaran dikesampingkan, pemerintahan Israel bahkan tidak
ambil pusing mengenai rakyatnya sendiri. Bahkan, boleh jadi pemerintah
Israel memanfaatkan kekuatan militernya untuk memasukkan doktrin untuk
menanamkan sikap nasionalis, rasialis dan Zionis, memilah-milah pemuda
Yahudi dan mengirimkan mereka ke seluruh dunia sebagai mata-mata
pemerintah.
Didalam pusat operasi intelijen militer, ada unit mata-mata atau
intelijen terpisah yang berfungsi untuk memilah-milah dan melatih kader
terbaik dan terpandai dari anggota baru militer untuk mengoperasikan
peralatan mata-mata elektronik dan peperangan. Jadi, Israel
mengembangkan pasukan intelijen militer muda. Yang lebih buruk adalah
dengan memanfaatkan selubung perusahaan teknologi, Israel bukan hanya
dapat melacak data satu orang secara khusus serta memiliki akses untuk
mengamankan prasarana keamanan, namun juga dapat memanfaatkan sumber
pendanaan untuk membiayai seluruh operasi mereka. Benar-benar seperti
strategi kuda Troya yang menggabungkan elemen-elemen dalam pemerintahan
yang memudahkan dan bahkan memfasilitasi penyusupan intelijen.
Dari tanggal 11 hingga 14 Desember 2001, Fox News menyiarkan laporan
khusus mengenai kegiatan mata-mata Israel di AS. Namun, karena isi
program yang dinilai membahayakan Israel dan karena koneksi Israel,
termasuk dengan Rupert Murdoch, isi program tersebut bukan hanya
disensor habis-habisan, namun naskah dan video dari cerita tersebut yang
dipajang di situs Fox langsung dimusnahkan. Berikut kutipan informasi
yangberhasil diselamatkan:
"Sejak tanggal 11 September, lebih dari 60 orang Israel yang telah
ditangkap, entah karena hukum baru anti-teror, atau karena pelanggaran
imigrasi. Sejumlah anggota militer aktif Israel ada diantara orang-orang
Yahudi yang ditahan tersebut, menurut para penyidik, yang mengatakan
bahwa para tahanan juga tidak lolos proses interogasi ketika ditanyai
mengenai dugaan mata-mata di AS dan terhadap AS.
Sejumlah dokumen rahasia yang berhasil diperoleh Fox News
mengindikasikan bahwa bahkan sebelum tanggal 11 September, terdapat
hingga 140 orang warga Israel yang ditahan secara rahasia mengenai
dugaan kegiatan mata-mata Israel di AS.
Bagian pertama dari fokus investigasi yang mengaku sebagai siswa
jurusan seni dari universitas Yerusalem dan akademi Bazala. Orang-orang
tersebut berulangkali menjalin komunikasi dengan pejabat pemerintahan
AS, mereka beralasan bahwa mereka ingin menjual karya seni dengan harga
murah. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa para agen rahasia tersebut
menarget dan menyusup dalam basis-basis militer. DEA, FBI dan lusinan
fasilitas pemerintahan lainnya, termasuk juga kantor-kantor rahasia dan
rumah-rumah pribadi yang tidak ada dalam daftar milik para penegak hukum
dan anggota dinas intelijen. Mayoritas orang yang ditanyai menjawab
bahwa mereka bekerja untuk intelijen militer dan mata-mata elektronik.
Mata-mata Israel juga ditangkap di sejumlah mall di AS saat menjual mainan yang disebut puzzle car dan zoom copter.
Apa sebenarnya alasan mata-mata Israel berada di AS. Menurut agen
intelijen AS, "sebuah negara" diketahui telah melancarkan operasi
mata-mata paling gencar terhadap AS.
Sebuah laporan dari sumber pertahanan intelijen menyebutkan bahwa
Israel memang rakus akan informasi. Israel secara agresif mengumpulkan
data militer dan teknologi industri dari AS sebagai target utama.
Sejak didirikan pada tahun 1948, militer Israel memiliki kekurangan
dalam hal sumber daya dan kekuatan serta kecerdasan. Maka sejak 20 tahun
yang lalu, IDF menginvestasikan miliaran dollar untuk mengembangkan
teknologi peperangan. Sebagai hasilnya, sejumlah divisi rahasia,
semi-rahasia dan terbuka dimunculkan untuk membantu Israel agar dapat
mengetahui apa yang diperbuat oleh para musuhnya, dan membunuh mereka
jika dibutuhkan.Unit-unit tersebut memiliki nama sandi: 8-200, 8153,
Mamram, Talpiot, Mamdas. Seluruh unit tersebut telah digodok dan dilatih
sedemikian rupa untuk mempergunakan segalanya. Unit elit intelijen
militer, yang berfungsi sebagai pelatihan dasar, adalah kelompok kerja
kecil dari orang-orang yang memiliki motivasi tinggi, bekerja tanpa
kenal lelah dan hanya sedikit tidur, dan mereka benar-benar bersedia
menghadapi tekanan berat demi negara mereka.
Berikut program-program rahasia yang dipakai Israel untuk menydap dan mengumpulkan data:
Talpiot
Talpiot adalah program khusus pelatihan tentara yang mengumpulkan
para lulusan terbaik dan ditempa dengan pendidikan komputer, jasmani,
dan matematika, lalu menempatkan mereka dalam tugas-tugas penting dalam
unit intelijen. Proses seleksi untuk memasuki pasikan tersebut dimulai
saat para calon tentara melamar masuk IDF, biasanya pada dua tahun
terakhir masa SMU. Hanya pendaftar sukarela yang dapat memasuki
pelatihan militer tersebut. Talpiot sangat selektif dan hanya menerima
30 orang pelamar.
Para lulusan program tersebut bersama dengan para lulusan program
elit lainnya, diterjunkan dalam tubuh militer Israel untuk melakukan
segalanya, mulai dari memperbaiki komputer yang rusak hingga operasi
militer yang rumit.
Mamram
Mamram adalah divisi komputer dari tentara pertahanan Israel (IDF) di
wilayah sistem informasi dan desain. Mamram merupakan akronim Ibrani
dari fasilitas penghitungan IDF dibentuk pada tahun 1959.
Pada tahun 1994, sekolah pemrograman Mamram yang dianggap sebagai
salah satu sumber lulusan profesional perangkat lunak kelas atas di
dunia, dipecah kedalam unit baru bernama Basmach. Namun, para lulusan
sekolah tersebut masih meyebut diri sebagai lulusan Mamram. Setelah
lulus, sebagian alumnus Basmach diterjunkan untuk melayani unit
kemiliteran. Sebagian lainnya ditawarkan posisi di Mamram sendiri.
8-200
8-200 adalah unit peperangan elektronik yang didirikan pada awal
1960an. Nama unit tersebut diambilkan dari para pendirinya: 8 Yahudi
ashkenazi dan 200 orang imigran Irak yang ahli dalam bidang komunikasi
nirkabel dan mengerjakan proyek jalur kereta api Irak. Unit tersebut
berkonsentrasi dalam mengumpulkan data intelijen dan mengurai kode
enkripsi.
Mamdas
Mamdas merancang sejumlah perangkat lunak militer yang tercanggih di
dunia, dan kebanyakan anggotany masih baru memasuki usia 20 tahunan.
Unit 8153
Unit pemetaan, Ibranu modern. Unit tersebut diserahi tugas untuk
melakukan pemetaan strategis dari sejumlah lokasi. Hal tersebut
dilakukan untuk tujuan taktik dan strategi.
Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika masih kuliah
di Stanford. Google kini menjadi search engine nomor satu dunia. Google
juga mengembangkan Google Earth, program pemetaan yang didukung oleh
pencitraan satelit yang dapat memetakan sejumlah besar wilayah di bumi.
Pencitraan Google Earth sangat rinci dan akurat. Misalnya, sejumlah kota
besar memiliki detail gambar yang sangat jelas sehingga gambar bisa
diperbesar sampai nomor plat mobil yang tengah melintaspun dapat
terbaca.
Onset technology
Masalah yang dimiliki sistem operasi Blackberry adalah hanya
mendukung layanan email, buku pertemuan dan daftar kontak. Oleh karena
itu ada sejumlah perusahaan perangkat lunak di dunia untuk mengisi
kekurangan tersebut. Salah satunya adalah Onset Technology Ltd., yang
didirikan pada tahun 1997 oleh CEO Gadi Mazor dan Ron maor, keduanya
adalah veteran lulusan unit 8-200.
Odigo
Odigo adalah perusahaan Israel yang bermarkas di New York, dan
memiliki kantor di Herzliya. Perusahaan tersebut menyediakan layanan
pesan instan melalui program yang dinamai Odigo Messenger. Pendiri Odigo
adalah Avner Ronen dan istrinya Maskit. Nama Odigo diambul dari kata
dalam bahasa Yunani yang berarti "tuntunan".
Selain itu juga masih ada Gilat, jaringan satelit yang dikendalikan
Israel, unit telekomunikasi ECTel, dan perusahaan Narus yang menyediakan
data intelijen untuk NSA.