Dick Cheney pada hari
Minggu (Senin WIB) kemarin menyatakan bahwa dirinya lebih baik mengikuti
pemandu acara Rush Limbaugh daripada Collin Powell dalam pertarungan
politik partai Republik yang akan datang.
Bahkan ketika Cheney
berupaya untuk mengembangkan partai dengan merangkul mantan Gubernur Jeb
Bush dari Florida dan Mitt Romney dari Massachussets, serta anggota
parlemen Republik nomor dua, Eric Cantor, mantan wakil presiden tersebut
sama sekali tidak memasukkan nama Powell dalam anggota pemerintahan
oposisi.
"Sebagai seorang kader
Republik, jika saya harus memilih, saya akan lebih memilih Rush
Limbaugh. Karena menurut saya Collin (Powell) telah meninggalkan partai.
Saya rasa dia bukan lagi anggota partai Republik.
Mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, seorang kolega Cheney dalam dua periode pemerintahan Bush,
menyerang mantan wakil presiden tersbut dalam sebuah kesempatan di
Boston pada hari Selasa malam (Rabu pagi WIB). Berpidato dihadapan para
pebisnis AS, Powell juga menyerang presenter acara talk show
konservatif, Rush Limbaugh yang mewakili partai Republik.
Powell, mantan Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan George W. Bush dan menjadi pucuk pimpinan militer AS dibawah pemerintahan George H. W. Bush
(Bush Senior), mendukung presiden Obama dalam kampanye kepresidenan
tahun lalu. Dia mencatat bahwa baik Cheney dan Limbaugh sama-sama
mempertanyakan apakah Powell masih seorang anggota partai Republik.
Powell membalas dengan menyatakan: "Rush Limbaugh mengatakan, keluar kau
dari partai Republik. Dick Cheney mengatakan, dia memang sudah keluar.
Saya mungkin saja bukan sosok seorang anggota partai Republik di mata
mereka, namun ada sebuah versi lain dari partai Republik yang siap untuk
muncul sekali lagi."
Powell menyebut Obama sebagai seorang sosok yang
membawa perubahan dan membawa sederet panddangan dan gagasan yang lebih
segar tepat disaat negara betul-betul membutuhkan. Dia (Obama) sangat
memenuhi standar sebagai seorang presiden."
Powell juga membantah
bahwa kekalahan partai Republik pada pemilihan presiden tahun lalu
menunjukkan bahwa partai tersebut perlu memperluas daya tarik dan
mengendurkan pola pikir. Mengenai Cheney, dia merupakan tokoh Republik
yang paling aktif membela Bush, dengan cara interogasi kasar dan
penganiayaan tahanannya. Powell juga memperingatkan bahwa dengan
melindungi kebijakan Bush, presiden Obama tengah membahayakan keamanan
AS.
Mengenai Powell yang
lebih mendukung Obama dibandingkan John McCain, Cheney mengatakan, "Saya
rasa hal ini (dukungan terhadap Obama) merupakan sebuah indikasi
mengenai kesetian dan ketertarikan Powell."
Powell akan melakukan
hal yang sama pada hari Kamis (Jumat WIB) mendatang dalam kesempatan
berpidato mengenai masalah keamanan nasional, yang tentu akan menyedot
perhatian publik disaat presiden juga akan berpidato mengenai masalah
yang sama di hari yang sama.
Mantan wakil presiden
Dick Cheney menghabiskan delapan tahun terakhir dalam lokasi yang tidak
diketahui dan memberikan nasihat pribadi kepada mantan presiden AS, George W. Bush.
Kini, Cheney adalah
seorang tukng kritik yang paling vokal – sekaligus paling kontroversial –
terhadap kebijakan keamanan presiden Obama dan menghasut para anggota
partai Republik, satu-satunya pembela pemerintahan Bush. Perdebatan
Cheney dengan pemerintahan Obama memantik perdebatan. Dengan melontarkan
kritik, Cheney mungkin saja menimbulkan kehancuran politik bagi
partainya.
Yang membela Cheney
meyakini bahwa dia melontarkan pendapat yang merupakan hal penting bagi
keamanan negara. Namun ada harga politik yang harus dibayar oleh
partainya karena salah satu pejabat tertinggi pemerintahan AS yang
tumbang dalam pemilihan umum terakhir terus mengungkit-ungkit sebuah
kasus yang sudah lama dibahas dan para pemilih sudah menentukan
keputusan mereka.
Cheney memasuki arena
politik pada musim dingin lalu dalam posisi politis yang lemah, setelah
Republik kalah dalam pemilu. Tingkat popularitasnya masih saja rendah.
Dalam sebuah jajak pendapat yang diambil pada akhir Maret lalu, hanya
ada 30 orang yang menyukainya, dan 63 persen tidak menyukainya.
Inilah mengapa
kebijakan kontroversial pemerintahan Bush telah menimbulkan kegelisahan
di kalangan pengatur strategi partai Republik. Namun heney masih cukup
kuat posisinya sehingga para pengkritik oposisi tidak bersedia
menjatuhkannya di hadapan publik.
Mary Matalin, yang
menjadi juru bicara Cheney dalam awal-awal pemerintahan Bush, meyakini
bahwa mantan bossnya termotivasi oleh prinsip-prinsip pribadinya. Jika
saja Obama tidak membatalkan kebijakan Bush yang dia (Cheney) sukai,
maka dia akan menahan diri.
"Jika saja Barack
Obama datang dan melakukan apa yang dia katakan akan dia lakukan,
kemudian melihat semua kebijakan dan mengetahui mana yang bekerja dengan
baik, maka Cheney akan melanjutkan apa yang dia kerjakan – mengenang
masa lalu, memperbaiki rumahnya," katanya. "Kehidupan cheney sangat
baik, dia suda punya kehidupan yang baik, dia tidak peduli apakah dia
muncul di televisi atau tidak. Tidak ada pertimbangan politis dalam hal
ini. Dia hanya ingin membuat orang-orang mengerti.
"(Masalah) ini
mengenai apa yang benar bagi negara," kata Liz cheney, putri Dick cheney
dan mantan pejabat departemen Luar Negeri. "Semua warga AS, tidak
peduli apakah anda pendukung Republik, Demokrat, atau independen, akan
setuju bahwa sebelum membuat keputusan yang penting mengenai keamanan
negara, kita harus menggelar debat yang adil."
Putri Cheney minggu lalu mengungkapkan bahwa keputusan Obama untuk merilis foto-foto yang menggambarkan
penganiayaan tahanan oleh tentara AS sebagai bukti bahwa sebuah debat
publik yang vokal mengenai kebijakan pemerintahan baru akan bisa
direalisasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar