Perkenalkan nama saya agus, sebut saja begitu,
sebetulnya sih ini adalah pengalaman masa kecil yang engga pantes buat
diceritain, kisahnya udah cukup lama sekali…ketika saya liburan masuk
kelas 1 smp, baru penerimaan siswa waktu itu…sekitar umur 13
tahunanlah….
Saya adalah seorang anak kecil yang pendiam waktu itu, tapi bersahaja, saya tinggal di kota surabaya tapi kampung halaman saya di bantul jawa tengah, keadaan desa waktu itu masih asri sekali, tidak banyak polusi, dan hijau..
Hari
itu..di kampung saya ada hajatan besar…salah satu sanak kami
menikah,..karena libur besar hari itu (libur penerimaan siswa baru ),
hampir semua sanak keluarga kami pulang kampung…termasuk keluarga saya,
saya sulung 4 bersaudara, tapi adik-adik saya masih kecil-kecil.
Kami
yang masih anak-anak berencana berlibur 2-3 minggu disana, sedangkan
para orangtua hanya 3 hari, rumah kakek kami dikampung sangat luas,
mampu menampung 10 kamar, yah..kami cukup terpandanglah didesa situ..
Singkat
cerita, kami telah sampai didesa, semua paman dan bibi, juga sepupu ada
disana, saya adalah cucu kakek yang tertua, jadi saya cukup dikenal
dikeluarga besar saya.., he he, hari-hari berlalu dengan kerja
gotong-royong menghias rumah dan mempersiapkan hajatan, setiap sore kami
mandi di mata air dekat rumah, (engga dekat banget sih, 200 meteran
mungkin, )karena wc dirumah sedang diperbaiki, saya biasanya langsung
mengajak “si bisu” teman bermain saya, begitu dia dipanggil,dia berumur
11-12 tahun, tapi bisu , dan engga sekolah, bisu tahu tempat-tempat
mandi yang “rahasia “ disana, semacam mata air “exlusif” yang hangat dan
privat, jdi tiap mandi, saya hanya pergi sama dia saja..he he maklum
untuk meng-iri-kan adik-adik saya, hua ha ha senang rasanya tidak
mengajak mereka..
Tempat
mata air itu tidak sama dengan pemandian umum dekat sana, karena
privat, jadi systemnya siapa cepat dia dapat, di tempat mata air itu
dipasangi pintu seng, dan bila sudah tertutup berarti ada orangnya dan
ga boleh masuk selain izin lbh dulu,
Singkat
cerita, hari itu sore, hari kedua kami didesa, sekitar jam 3 sore saya
sudah bersiap akan mandi, sambil sesumbar tentang tempat mata air yng
bagus itu dan membuat iri adik 2 saya, he he, tapi begitu saya mau
pergi, tiba-tiba tante saya menegur, tante saya namanya dewi, umurnya 33
tahun (mungkin), dia adalah istri dari adik tiri ayahku ,wajahnya jutek
tapi cantik, (mirip pemeran mama-mama tiri galak di sinetron) hi hi..,
tubuhnya masih bagus..yah ukuran tante anak 1 lah.., “gus, kamu mau
mandi, dimana sih?” tanyanya, “enghh..di nmata air tante..sahutku
sekenanya, “ga ada pikiran sama sekali kalau tante dewi akan ikut
denganku, soalnya biasanya ibu-ibu itu pergi mandi bareng di pemandian
umum,..”tante ikut ya…mau cepet-cepet mandi nih” begitu serunya..”ehmm,
iya boleh tante..”kataku..waktu itu aku sama sekali ga berpikiran akan
hal jorok, soalnya aku ternmasuk anak yang alim, jadi ga mungkinlah aku
berbuat yang aneh-aneh, …aku ga berani nolak tanteku karena ada adat
yang mengharuskan kami menghormati yang tua.., bahkan aku cenderung kaku
dihadapannya..
Sore
itu kami pergi bertiga, ditambah si bisu satu lagi, tante ga membawa
anaknya, karena masih main sama adikku ditetangga sebelah, setibanya
kami di pemandian, aku baru “ngeh” kalau situasinya agak”menguntungkan”,
gimana engga, wong tempat mandi itu mirip “jacuzzi “ ukuran 3 meter
kali 3,5 meter, ada pancurannya, dan ehhmm..ga ada tempat ganti
baju…huaah, pikiranku langsung berubah..he he bagaimana engga..sensasi
melihat tubuh wanita dewasa untuk pertama kali (kemungkinan ) akan
terwujud…!, termasuk “barang” keramat yang berbulu itu, aku hanya
sesekali mendengar ceritanya…melihatnya belum pernah..maklum jaman
itukan belum ada internet dan vcd seperti sekarang..,apalagi tanteku ini
termasuk cantik bin bahenol,waah..btw, oya satu lagi yang menarik,
karena tanteku ini jahat dan judes banget, ( makanya dia dimusuhin
ibu-ibu itu (termasuk ibuku he he), dan ga diajak mandi bareng,..(pokoke
intrik ibu-ibu lah, saya ga begitu ngerti)..dia ini judes sampai
seriiing banget ganti pembantu, katanya sih galak dan suka merendahkan
orang lain…
Lanjut
ke cerita, walaupun aku mau, tapi aku takut untuk melihat tanteku…tapi
mungkin karena dia merasa mengajak kami, bocah ingusan..jadi dia cuek
saja..dia membuka dasternya, aku pura-pura ga liat, tapi ngelirik juga ,
dan ehhh, dasternya melorot semua…jreeeng, terlihat bh dan cdnya yang
berenda, menutupi bagian payudara dan kemaluan wanitanya…, sudah itu, si
bisu seolah ga tertarik dengan itu, dia langsung aja main cebur ke air ,
byuur, “ah, untung si bisu memecah keheningan” pikirku,…aku pun
cepat-cepat mencebur, takut ketahuan ngelirik-lirik, cdtante, btw,
sekarang tanteku juga mencebur, airnya hangat, enak sekali..,
disepanjang mandi kami bercanda, tapi kebanyakan candanya ngejorokin si
bisu, tante dewi, sesuai reputasinya memang berlidah pedas, walaupun
sudah diajak,tapi dia tetap menolok-olok si bisu, aku cuman mesem-mesem
saja, …
Hari
itu, permandian selesai, kami naik keatas, dan tanteku juga, sekarang
saatnya ganti baju, tante mengambil kain untuk menutupi tubuhnya, trus
membuka bhnya (posisi membelakangiku), wuaah, dari situ aku pertama kali
melihat punggung wanita dewasa…plus sedikit tonjolan payudaranya, si
bisu, naik belakangan, dan dia berada tepat didepan tanteku, sambil
menunjuk toketnya, si bisu bilang “nyukde..” (susu besar), waah, dasar
sial, aku aja belum liat pikirku…tanteku hanya tertwa renyah, “dasar
bisu, jorok kamu” begitu katanya, tapi dia ga marah, karena merasa kami
bocah ingusan yang belum tahu apa-apa…
Tante
kemudian mengganti cdnya, pas memakai cd baru, belahan pantatnya
kelihatan jelas, uuuughhhh, aku jadi ga tahan lagi, dalam hati aku
bergumam, hari ini aku belum berhasil, tapi berikutnya aku pasti bisa
melihat memek ! begitu janjiku..
Besoknya,
kami juga kesana, kali ini tanteku lebih flexible, sepertinya dia
santai sekali, “cuman bocah” mungkin begitu pikirnya. Setelah mencebur
(masih pake cd dan bh), dia lalu menyabuni tubuhnya, …nah pas ini,
ternyata tante membawa lulur, setelah duduk disebuah batu, dia lalu
menyuruh kami membantunya melulur..aku menggosok punggung, sedangkan si
bisu bagian kaki, lama kelamaan tante kayaknya enjoy, (dia bilang kami
babu…ughhh), trus dia membuka kait bhnya…”hi hi, nie tak buka ya…”
katanya, liat apa bisu ?”semprotnya pada si bisu..(tapi dengan ketawa gaya sok perintah), he he , agus belum pernah liat toket ya…hi hi..katanya, aku cuman mesem mesem aja, “ah biar deh tante kan dah tua, kasih liat kancrut kancrut ingusan kayak kalian kan ga pa-pa toh, “ he he begitu katanya,
Itu,
pertama kalinya aku melihat payudara, setelah tubuhnya penuh lulur,
tante berjemur sebentar, kali ini mataku tidak lepas dari
payudaranya..seperti ada magnet (untuk ukuran anak kecil seeprtiku),
setelah beberapa lama, tiba-tiba dia berdiri…”duuuh, ada wc ga disisni
ya…? “tanyanya, kenapa tante? Tanyaku, tante mau BAB nih,
katanya…heemmm, disana mungkin, kataku..ada tempat semak-semak kecil
didekat siitu, mungkin udah ga nahan, tanteku tanpa babibu langsung
mengenakan sarungnya, dan pergi kesemak itu, setelah berapa lama akirnya
dia selesai juga, trus cebok di dekat pancuran (tapi yang airnya
mengarah ke jurang, karena tempat mandi ada di semacam bukit ), aku
melihat pantatnya dicebokin dari belakang…dug dag dig dug aku perhatikan
itu…setelah selesai cebok, tante lalu, cepat cepat pergi ke kolam air
panas kami…duuh lengket, katanya..(lulur yang dipakainya selama BAB kini
telah lengket, dan dia langsung mencebur. Lalu dia menyuruhku
membersihkan sisa lulur itu di punggungnya…dan si bisu di kakinya…selagi
asik membersihkan, tiba-tiba bisu berkata “ mmeek uluu”(memek
berbulu)…aku langsung ketawa, (habis lucu sih ), tanteku langsung
menyemprot bisu, “heh enak aja lu…mana keliatan,” katanya. , “hi hi..dia
nih berhalusinasi” lanjut tanteku…( mungkin tanteku lupa, kalau dia
lagi ga pake cd, jadi “perabot”nya kelihatan oleh si bisu yang duduk
dibawah, sedangkan tanteku duduk diatas batu ), niii meek ullluu iimbuun
“ ( ni memek berbulu rimbun ) katanya lagi…, dan eh, tiba-rtiba tanteku
sadar, dia membungkuk dan melihat ke balik kain yang menutupi pinggang
dan pahanya, dan terkangkanglah alat kemaluannya yang berusaia 33 tahun
oleh bocah bisu 12 tahun…hii hi hii, iya beruntung juga kamu…sambil
mempermainkan kepala si bisu dengan kakinya, tante menyambung “beruntung
juga ya dia ha ha, udah gede paling ga bisa liat memek, he he, habis
gadis mana yang mau sama dia..he he, nieh aku kasih kamu ngeliat, he he
kasian dia, iya kan gus ?tanyanya..aku cuman mesem mesem lagi, duh, sial kok keduluan si bisu lagi..pikirku…
Tante
mengangkangkan saja pahanya lebar-lebar, sehingga si bisu senyum-senyum
ga karuan…aku ga tahu apa yang dipikirin tanteku waktu itu…mungkin udah
terlanjur dilihat, atau apa..tapi dari gelagatnya aku pikir dia
menikmati mempertontonkan “perangkat lunaknya” pada bisu, maklum udah 33
tahun, selingkuh ga bisa (soalnya keluarga kami sangat bermartabat, dan
yang “selingkuh belum ada dalam sejarah ), trus cuman ngasi liat bocah
ingusan yang bisu ( apa yang bisu katakan biasanya diacuhkan oleh
lingkungan disana), dari ketawa tanteku itu aku tahu kalau dia merasa
puas memepermainkan si bisu…dan bisupun menikmatinya selaayaknya
anak-anak biasa (ya kecuali aku, mimik wajah bisu ga terlihat ngeres,
itu membuat aku risih sendiri)…, setelah itu kami lalu pulang ke rumah..
Malam
itu aku jadi agak akrab dengan tanteku ini, malam itu kami kebagian
kamar baru ( karena kamarku dipakai menympan barang hajatan, jadi kamar
keluarga kami pisah, aku dan adiku no 2 dititipkan ditempat tante dewi,
sedang yang lainnya nyebar), di satu kamar itu ada 1 bed, plus kasur
ekstra dibawah, anak tante (bru sd kelas 2) tidur diatas bersama tante,
tapi ibuku nitip supaya adiku yang masih kecil ditaruh diatas supaya ga
masuk angin, tante dewi nurut aja, jadinya aku sekasur sama dia, tapi,
justru aku takut untuk mikirin yang engga –engga, budaya ewuh pakewuh
masih kental dikeluarga kami, oya suami tanteku bekerja di pengilangan
minyak, jadi hari itu dia ga ada, sudah agak larut, tiba-tiba tanteku
membangunkanku..gus..gus..pengen kencing ga..?tanyanya, ehhhmm malem
malem gini..gara-gara dibangunkan aku jadi pengen kencing juga, iyaa
kataku, anterin tante ya, abis serem disini..katanya, berani ga?
Tanyaku..btw, akhirnya dengan takut-takut kami pergi ke kamar
mandibelakang yang belum diperbaiki, mungkin udah lama nahan kencing
tanteku jadi ga sabar, dia masuk duluan, tapi aku menyusul, (ini
kesempatanku, pikirku..!)aduuuh dah kebelet nih kataku berpura-pura,
tanteku menggukanan kain sarung yang atasanya memakai daster pendek
sepaha, nah pas mau melepas sarung itu, eeehhh dia ga nahan, jadi
ngompolin dehh, he he, duuh sialan umpatnya, sarung ama celana tante
basah nihhh, katanya, ya udah dilepas aja deh…mana baju tante ada
dikamar sebelah lagi..(alias ga ada cd ganti malam itu ), dia lalu
melepas celdal dan sarungnya, trus cebok membelakangiku…dasar sial lampu
kamar mandi belum diperbaiki, jadi ga kelihatan apa-apa…sial pikirku..
Setelah
itu, kami balik ke kamar, tante hanya menggunakan daster pendek itu,
trus kami tidur lagi…jantungku dug dag dig dug, menunggu tante melakukan
“gerakan yang salah” sehingga menyngkap roknya..”sekarang atau tidak
sama sekali”pikirku…tapi lama kutunggu tidak jua muncul kesempatan
itu..dan akupun terlelap..sial..pikirku…
Aku
terbangun…entah karena apa tiba-tiba aku terbangun..sudah
pagikah?mungkin tante sudah bangun…?..duuh, gagal lagi rencanaku
..pikirku.., aku membuka mataku..tapi eh…sepertinya masih
malam..dan..berapa lama aku tertidur? ..banyak pertanyaan terlintas
dalam benakku…tapi yang paling kuingat adala”apakah rencanaku sudah
membuahkan hasil?”…posisiku sama-sama membelakangi punggung dengan
tanteku, dan kuberanikan untuk memutar badan…jreeeng…astaga…kulihat
tante memunggungiku sambil memeluk bantal guling, dan ….kakinya ditarik
keatas, posisi nungging sambil rebahan kesamping, aku melihat
pantatnya…kutatap lama sekali bagian itu….dug-dug ga karuan jantungku…,
tanteku tidur agak sungsang, jadi dengan menggeser badanku ke hilir
tempat tidur aku bisa melihat belahan vaginanya….huaaah….detak jantungku
semakin tak karuan…lama-kalamaan timbul keinginan untuk
menyentuhnya….kujulurlkan telunjuku dan kuraba-raba permukaan
vaginanya….bulu-bulunya….tapi aku ga berani lama-lama…aku takut,
kupejamkan mataku pura-pura tidur….tapi keinginan itu begitu kuat, kapan
lagi…pikirku, kuraba-raba lagi..mendengar dengkurannya sepertinya
tanteku tidur lelap, asyiiik pikirku, aku jadi semakin berani
bereksperimen…bahkan aku sudah berani mendekatkan hidungku untuk
membauinya..hua ha ha, aku berhasil…pikirku..,ditengah “kesibukanku”,
tiba-tiba tante bergerak lagi, kali ini dia terlentang, dan kakinya
selonjor ke saya..aku mengangkat kepalaku..layaknya hyena yang mengintai
mangsa…terlihat jelas bagiku gundukan bulu-bulu memek tanteku…ugghhh ga
karuan rasanya…,
Tiba-tiba (oh ini
benar-benar mengejutkanku), tanteku terbangun…, eh…kamu kok bangun
gus..tanyanya ..aku gelagapan…uh uh uh, engg anu, kaki tante tadi
nendang saya…kataku…oh..maaf katanya, gini dah tante agak susah tidur
tenang katanya…tiba-tiba dia sadar bahwa perabotnya tersingkap,
ehh..biih, memeknya tante kelihatan…hi hi, reaksinya biasa aja, dia
menganggap saya bocah ingusan yang ga tau apa-apa,” liat pemandangan ya
kamu”…katanya lagi..”hi hi…jangan suka liat yang jorok-jorok, ntar
gigimu berlubang lho…” katanya..dia melanjutkan tidurnya dengan memeluk
bantal guling…(entah apa yang dipikirnya waktu itu, tapi yang jelas
kejadian itu saya ingat sampai sekarang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar